One Piece: Pemanggil Servant

Chapter 14: Bab 14



"Master, ada pulau di depan!" Drake memberitahu Vermillion yang sedang mempelajari penggunaan buah Glint-Glint dengan Borsalino.

"Ada juga kapal bajak laut yang telah berlabuh di pulau itu.,

"Bendera itu... bajak laut Arlong." Vermillion menoleh ke arah kapal yang telah berlabuh itu.

"Borsalino, ikut denganku, ingat, kenakan topengmu." Vermillion menatap ke arah Borsalino yang telah mengganti pakaiannya.

"Aku dan Borsalino akan pergi ke sana dulu, yang lain akan menyusul." Vermillion memberi perintah cepat, kemudian tubuhnya berubah menjadi kilauan cahaya dan melesat menuju pulau diikuti oleh Borsalino.

***

"Hahaha, inilah yang terjadi jika kamu tidak mau membayar. Kamu bahkan mau mengorbankan hidupmu demi kedua anak ini." Arlong menatap ke arah Bellmere yang telah tergeletak di tanah dengan ejekan.

"Masih ingin melawan? Kalau begitu aku akan membunuhmu."

"Bellmere!"

"Tidak!"

Melihat Arlong mengarahkan pistolnya ke kepala Bellmere, Nami dan Nojiko yang dipegang oleh Genzo berteriak.

*Bang!*

Suara tembakan keras terdengar.

"Mmm?!"

Bellmere yang sebelumnya telah siap mati langsung tercengang.

Suara senapan telah terdengar, tapi mengapa dirinya masih sadar?

Bellmere membuka matanya, dan apa yang dilihatnya benar-benar membuatnya tercengang.

Di depannya ada seorang pria perkasa nan tampan yang telah menangkap peluru itu dengan tangan kosong!

Mendongak ke atas, Bellmere melihat senyum lebar pria yang mempesona itu.

"?!!"

"Sejak kapan?"

"Peluru itu ditangkap?!"

Para Fish-man dan penduduk desa melebarkan mata mereka.

"Hebat!"

"Bellmere selamat!"

Nami dan Nojiko bersorak gembira.

"Kamu siapa?" Arlong menatap Vermillion dengan wajah suram. Dia bahkan tidak melihat kemunculan Vermillion, apalagi aksinya dalam menangkap peluru.

Kemunculan tiba-tiba pria itu benar-benar membuatnya takut.

"Saya? Bukan siapa-siapa, hanya rekan keadilan yang kebetulan lewat." Vermillion melemparkan peluru di tangannya ke arah salah satu Fish-man.

"Gahh!!!"

Darah menyembur keluar dari salah satu dahi Fish-man, sedetik kemudian Fish-man itu tersungkur di lantai dengan genangan darah.

"Pisaro!"

"Dasar bajingan, beraninya kamu membunuh Pisaro!"

"Aku akan membunuhmu!"

Para Fish-man berteriak sambil menggertakkan gigi mereka.

"Apa maksudmu, dan apa yang ingin kamu lakukan?" Arlong menatap Vermillion dengan ketakutan.

"Tidak ada, hanya ingin membasmi hama sepertimu." Vermillion mengulurkan tangannya, lalu sebuah lightsaber muncul dari udara kosong.

"?!"

"Kemampuan Kizaru?!"

Arlong adalah anggota bajak laut Sun, dan dia telah melihat kemampuan Admiral Kizaru yang sama seperti itu!

Melihat pria di depannya menggunakan kemampuan yang sama, bagaiman dia tidak terkejut?

*Slash!*

Tidak banyak cincong, Vermillion segera mengayunkan pedangnya ke arah Arlong. Sedetik kemudian, tubuh orang itu langsung terbelah menjadi dua.

"Ar-Arlong mati?!"

"Mustahil, Arlong yang kuat tidak akan mati dengan mudah, kan?!"

"Kita perlu membalaskan kematiannya!"

Para Fish-man memandang Vermillion dengan rasa marah dan ketakutan.

"Sekarang giliran kalian." Vermillion menargetkan Fish-man yang tersisa.

"Tidak!"

"Ah!!!"

Kilau emas mulai berkedip-kedip. Satu per satu Fish-man mulai berjatuhan.

Nami dan Nojiko yang melihat adegan itu langsung memalingkan kepala mereka karena takut. Tapi dalam hati, mereka merasa penasaran kepada penolong mereka yang murah hati.

"Seperti yang diharapkan dari Fleet Admiral, dapat menggunakan kemampuanku dengan terampil dalam waktu singkat." Borsalino berjongkok di rumah Bellmere sambil menghela nafas.

***

Di jalanan Desa Cocoyasi, semua jenis makanan dan anggur telah dibawah keluar demi merayakan keselamatan mereka.

Suasana menjadi sangat ramai dan juga bising, ada yang minum anggur, ada yang menikmati makanan, dan ada juga yang menari dengan gembira.

Hari ini merupakan hari pasang surut bagi penduduk Desa Cocoyasi. Mereka awalnya berpikir akan dieksploitasi oleh bajak laut kejam itu, tapi seketika datang penyelamat mereka yang hebat!

Orang-orang merasa berterima kasih dan juga bersyukur kepada orang itu, terutama Bellmere!

Untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka, penduduk desa mengeluarkan semua anggur dan makanan lezat mereka untuk membuka perjamuan megah.

"Terima kasih, pak, tanpa anda, saya tidak akan dapat melihat anak-anak saya lagi." Bellmere berjalan melewati kerumunan sambil menuntun Nami dan Nojiko untuk menemui Vermillion.

"Terima kasih banyak." Bellmere membungkuk dalam-dalam pada dermawannya.

"Kakak, terima kasih banyak!" Nojiko dan Nami ikut berterima kasih ke arah Vermillion.

"Sama-sama."

"Apakah kalian mau ikut minum?" Vermillion mengangkat gelasnya sambil tersenyum.

"Aku, aku!"

"Aku juga menginginkannya!"

Nami dan Nojiko berlari, ingin meraih gelas anggur itu.

"Tapi bohong~ Tunggu kalian dewasa dulu, oke?" Vermillion tertawa.

-----

read chapter 41 on;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.