One Piece: Pemanggil Servant

Chapter 25: Bab 25



"Serangan yang bagus, tapi itu tidak cukup untk mengalahkan wakil laksamana." Onigumo segera menggunakan [Soru] untuk memotong jarak antara dirinya dan Emiya.

Emiya dengan tenang melihat pergerakan cepat lawannya, menyilangkan tangannya, pedangnya segera terhunus ke Onigumo.

"Huh?" Onigumo menggunakan Haki untuk melihat pergerakan lawan, dengan cepat dia menghindarinya.

Dua senjata baru terbang menuju padanya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"Hati-hati!" CP0 yang sudah terbang mundur memberi peringatan. Empat pedang tadi tidak hanya menargetkan Onigumo, tapi dirinya juga termasuk.

*Sching!*

Pedang Emiya dan Onigumo saling terhubung, meskipun punggungnya dijaga oleh CP0, tapi kekuatan serangan Emiya memaksanya untuk menjadi pasif.

"Nani?!"

"Wakil Laksamana Onigumo dipukul mundur?!"

"Tidak mungkin! Bagaimana Wakil Laksamana terpukul mundur oleh Bajak Laut East Blue!"

Prajurit yang melihat pertempuran itu sama-sama membuka mulut mereka. Sulit dibayangkan bahwa ada seseorang dari East Blue yang mampu menandingi Onigumo!

"Benar-benar teknik yang hebat. Jika bukan karena bantuan CP0, mungkin saya telah menderita cedera."

Onigumo berdiri tegak, pedang yang dia pegang segera dilapisi oleh Busoshoku Haki.

"Sepertinya aku terlalu meremehkanmu. Kalau dipikir-pikir, kemungkinan kamu adalah kekuatan utama di kapalmu."

"Selanjutnya aku akan lebih serius." Kata Onigumo dengan wajah serius.

"Teknik tadi adalah [Triple-Linked Crane Wings]." Emiya tersenyum.

"Dan maaf, tebakanmu salah. Akulah yang paling lemah di dalam kapal kita. Setidaknya untuk saat ini."

"Apakah kamu pikir kita akan mempercayainya? Keahlian dan kekuatanmu sangat jarang ditemui di East Blue, bagaimana mungkin ada lebih banyak orang yang lebih kuat darimu?"

"East Blue adalah pusat Bajak Laut terlemah!" CP0 melangkah maju.

"Sebaiknya kita habisi dia dengan cepat. Setelah itu kita singkirkan bajak laut lainnya." Ucap CP0 kepada Onigumo.

Onigumo segera bersiap bertempur sekali lagi. Menjawab CP0 dengan tindakannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud membuat teman-temanku menunggu terlalu lama, jadi..." Emiya mengepalkan tinjunya lalu memposisikannya tepat di tengah dada.

"I am the bone of my sword-"

"Huh? Segera hentikan dia, Onigumo!" Melihat energi musuhnya melonjak, CP0 segera bergegas untuk menghentikan Emiya. CP0 tidak ingin melihat apa yang sedang dilakukan musuh, yang jelas dia tahu bahwa situasi akan menjadi berbahaya jika dia tidak mencoba menghentikannya.

"Prajurit, arahkan senjata kalian!"

"Saya akan ikut menyerang."

Serangan CP0 dan Onigumo bersama-sama mengarah ke Emiya.

"Tembak, tembak dengan cepat!"

"Bantu Wakil Laksamana Onigumo!"

*Bang!*

*Bang!*

*Slash!*

Prajurit kapal segera menembak setelah atasan mereka memberikan perintah.

Tapi, semua serangan yang datang ke Emiya tidak berhasil melukainya. Semua serangan itu berhasil diblokir oleh perisai yang tiba-tiba muncul di depan Emiya.

"Have withstood pain to create many weapons-"

Mengabaikan serangan lawan, Emiya tetap melantunkan mantaranya.

"Ini!" Melihat perisa indah yang memblokir semua serangan mereka, Emiya menjadi semakin mengesankan.

Onigumo dan rombongannya tidak perlu saling memberi aba-aba, semuanya menyerang Emiya dengan segenap kemampuan mereka.

Saat serangan semakin intensif, perisai itu hancur lapis demi lapis, tapi semuanya sudah terlambat. Emiya telah siap menggunakan teknik terkuatnya!

"So as I pray, Unlimited Blade Works."

*Boom!*

Lokasi tiba-tiba berubah, semua orang yang ada di kapal langsung muncul di dunia pedang Emiya!

Ini adalah Noble Phantasm [Unlimited Blade Works].

"..."

"..."

Melihat lingkungan yang tiba-tiba berubah, Onigumo dan CP0 langsung terdiam dan kebingungan.

Awalnya mereka pikir jika mereka tidak punya waktu untuk mengintrupsi Emiya, maka mereka akan terkena serangan tebasan lawan. Tapi ternyata mereka malah dipindah ke tempat yang sangat asing dan juga aneh.

Pedang-pedang berceceran yang ada di sekitar juga membuat mereka gelisah, bagaimana jika pedang-pedang itu terbang dan mencoba menyerang mereka?

"Teleport?"

"Tidak, jika bukan Teleport pasti kemampuan [Awakened Devil Fruit] yang mampu mengikis realitas!"

"Hehe, hampir seperti yang kamu duga." Emiya tidak mengatakannya dengan jelas, dan dia tidak perlu.

Mencabut pedang yang tertanam di dekatnya, dia mengarahkan pedang itu ke arah semua orang. "Jadi, apakah kalian siap? Kalian akan menghadapi pedang yang tak terhitung jumlahnya."

Emiya mengarahkan ujung pedangnya ke arah langit, kemudian pedang yang tak terhitung jumlahnya terbang dari atas tanah menuju Master mereka.

"What the fuck!"

"Ya tuhan, bagaimana bisa hal itu dilakukan?!"

"Tidak, kita tidak dapat menghentikannya!"

Para prajurit angkatan laut memegang senjata mereka dengan gemetaran.

Melihat semua senjata di atas langit, hal ini membuat mereka merasa putus asa. Bagaimana mungkin senjata mereka mampu menghentikan semua pedang-pedang itu?

Mereka semua berharap agar Onigumo dan CP0 dapat mengalahkan musuh mereka dengan cepat!

Melihat ratusan atau bahkan ribuan pedang yang terbang di atas langit, bahkan bagi mereka yang telah terlatih, hal ini membuat mereka merasa kesemutan!

Kenbunshoku Haki dan Busoshoku Haki segera ditampilkan pada kondisi puncak mereka. Menghadapi begitu banyak pedang, mereka tahu bahwa mereka tidak dapat mengelak dari semua pedang itu.

Oleh karena itu mereka hanya dapat mengandalkan Busoshoku Haki untuk menahannya.

Emiya segera menghunus pedangnya ke bawah, mengiring pedang yang terbang di atas langit.

Detik berikutnya, pedang-pedang itu segera melaju cepat ke arah musuh.

*Sching!*

*Sching!*

*Sching!*

-----

read chapter 53 on;

patréon.com/mizuki77


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.